Gaza

Terungkap! Peran Keluarga Rothschild di Balik Lahirnya Israel dan Derita Gaza

Teori Konspirasi – Gaza menjadi simbol penderitaan yang tidak lepas dari sejarah panjang konflik dan kekuatan global yang terlibat di balik layar. Salah satu nama besar yang kerap dikaitkan dengan pembentukan negara Israel di tanah Palestina adalah keluarga Rothschild, dinasti bankir legendaris Eropa yang telah berperan besar dalam pergerakan keuangan dan politik dunia. Rothschild bukan hanya sekadar nama, melainkan kekuatan finansial yang telah menjangkau kerajaan, perang, dan bahkan kelahiran sebuah negara. Dari permukiman kecil di Frankfurt, Mayer Amschel Rothschild membangun jaringan perbankan yang kemudian mengakar di lima kota besar Eropa melalui anak-anaknya. Sejak saat itu, keluarga ini mulai terlibat dalam pendanaan besar untuk Inggris, termasuk selama Perang Napoleon, hingga akhirnya menjadi pemodal utama berbagai proyek kolonial dan pembangunan. Jejak mereka turut ditemukan dalam sejarah pembentukan Israel, yang kemudian berdampak panjang terhadap nasib rakyat Palestina, termasuk Gaza yang kini disebut sebagai penjara terbuka terbesar di dunia.

Peran Rothschild dalam Lahirnya Israel dan Dampaknya terhadap Gaza

Di tengah meningkatnya ketegangan dan konflik di Gaza, peran keluarga Rothschild dalam mendukung gerakan Zionisme kembali menjadi sorotan. Salah satu tokoh utama, Baron Edmond James de Rothschild, diketahui mengalokasikan dana besar untuk membeli tanah di Palestina pada masa kekuasaan Ottoman. Langkah ini menjadi fondasi berdirinya koloni-koloni Yahudi yang kelak menjadi cikal bakal wilayah Israel modern. Selain mendanai infrastruktur pertanian, Rothschild juga membentuk yayasan filantropi yang membangun institusi penting Israel seperti parlemen dan Mahkamah Agung. Deklarasi Balfour pada 1917 pun ditujukan kepada Lionel Walter Rothschild, memperlihatkan kedekatan keluarga ini dengan elite politik Inggris saat itu. Hubungan tersebut memperkuat klaim dan dukungan terhadap tanah air bagi Yahudi, yang pada akhirnya menyebabkan pengusiran dan penderitaan warga Palestina. Dalam perkembangan konflik modern, Gaza menjadi wilayah yang paling terdampak, terjepit di antara politik kekuasaan dan sejarah yang tak terelakkan.

“Baca juga: Teori Panas Tentang CIA dan Crypto Diungkap Orang Dekat Donald Trump”

Dinasti Finansial yang Menguasai Politik Eropa dan Dunia

Keluarga Rothschild bukan hanya bankir. Mereka juga arsitek keuangan di balik banyak peristiwa penting di Eropa. Pada abad ke-19, mereka mendanai pasukan koalisi yang melawan Napoleon dalam berbagai pertempuran penting. Mereka menjadi penopang keuangan untuk monarki dan pemerintahan besar di berbagai negara Eropa. Kelima anak Mayer Amschel Rothschild mendirikan cabang di London, Paris, Wina, Frankfurt, dan Naples. Jaringan ini menjadi sistem perbankan internasional paling berpengaruh sepanjang abad ke-19. Mereka mengelola transaksi obligasi, pembiayaan negara, dan proyek besar seperti pembangunan Terusan Suez. Kekuatan mereka berasal dari uang, informasi, jaringan kuat, dan hubungan dekat dengan pusat kekuasaan politik. Keterlibatan mereka dalam proyek politik seperti Zionisme adalah kelanjutan dari strategi yang dibangun selama ratusan tahun. Meski dominasi menurun pada akhir abad ke-19 karena persaingan, pengaruh Rothschild tetap terasa hingga hari ini. Isu seperti konflik Palestina dan Gaza masih menyimpan jejak pengaruh Rothschild di balik dinamika politik global.

“Simak juga: Disukai Warga Gaza Selama Ribuan Tahun, Ini Rahasia di Balik Kelezatan Sumaghiyyeh”

Rothschild dan Akar Sejarah Gerakan Zionis Global

Dukungan Rothschild terhadap gerakan Zionis bukanlah sekadar amal pribadi, tetapi gerakan terorganisir yang berakar dari kekhawatiran akan anti-Semitisme dan kerinduan akan tanah air. Edmond de Rothschild menjadi tokoh utama dalam mendanai pemukiman Yahudi di Palestina, membeli ribuan hektar tanah yang akhirnya diubah menjadi lahan pertanian dan komunitas baru. Warisan ini tidak hanya berupa properti fisik, tetapi juga legitimasi politik. Deklarasi Balfour kepada Lionel Walter Rothschild menunjukkan betapa dekatnya keluarga ini dengan pengambil kebijakan Inggris. Selain itu, Dorothy de Rothschild berperan penting dalam menjembatani tokoh-tokoh Zionis dengan elite kekuasaan Inggris. Meskipun tidak semua anggota keluarga mendukung Zionisme, sebagian besar dari mereka berkontribusi secara aktif. Dari pembangunan institusi negara hingga kegiatan filantropi yang mendukung struktur negara Israel, kontribusi ini telah diabadikan dalam sejarah. Di sisi lain, kontribusi tersebut menimbulkan dampak sosial dan politik besar terhadap rakyat Palestina yang terpaksa terusir dari tanah mereka, termasuk mereka yang kini tinggal di wilayah seperti Gaza.

Warisan Rothschild dalam Bayang-bayang Kontroversi dan Mitos

Nama Rothschild selalu menjadi magnet bagi teori konspirasi karena pengaruh besar yang mereka miliki sepanjang sejarah. Dari tuduhan memanipulasi pasar saham pasca-Waterloo hingga mendanai dua pihak yang saling berperang, banyak narasi yang berkembang di luar fakta sejarah. Mike Rothschild, seorang jurnalis yang meneliti mitos tentang keluarganya, menegaskan bahwa banyak klaim tersebut tidak berdasar. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa keterlibatan mereka dalam pembentukan Israel telah memicu perdebatan besar. Di satu sisi, keluarga ini dihormati di Israel sebagai pahlawan pendiri negara. Di sisi lain, mereka juga dianggap turut memicu penderitaan warga Palestina yang terusir dari tanahnya. Gaza menjadi saksi nyata dari konsekuensi historis tersebut. Wilayah itu kini menjadi pusat krisis kemanusiaan akibat konflik berkepanjangan yang berakar dari sejarah panjang perebutan tanah dan klaim politik. Keluarga Rothschild tetap menjadi simbol kekuatan global yang telah meninggalkan jejak dalam sejarah keuangan, kolonialisme, dan pembentukan peta politik Timur Tengah.