Musa

Ilmuwan Terkejut! Ternyata Begini Penjelasan di Balik Nabi Musa Membelah Laut

Teori Konspirasi – Menurut Prof KH Quraish Shihab, kisah Nabi Musa yang membelah laut merupakan pengingat bagi Bani Israil tentang nikmat besar yang Allah berikan kepada mereka. Dalam tafsirnya, ia menyebut bahwa Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukul laut dengan tongkatnya hingga air laut terbelah menjadi dua bagian besar seperti gunung yang tinggi. Quraish Shihab menegaskan bahwa kejadian itu bukan hanya peristiwa fisik tetapi juga simbol kekuasaan dan pertolongan Allah terhadap kaum beriman. Musa dan pengikutnya berhasil menyeberangi laut dengan selamat sementara Firaun beserta tentaranya ditenggelamkan. Peristiwa ini terjadi di kawasan yang disebut Fam al-Hairuts, jalur yang kini dikenal dekat Terusan Suez. Ulama seperti Thahir Ibn Asyur menulis bahwa Nabi Musa menempuh jalur tersebut bukan karena kebetulan melainkan atas perintah langsung dari Allah agar mereka menemukan laut yang menjadi tempat pembebasan sekaligus kehancuran bagi musuh.

Fenomena Alam Atau Mukjizat Ilahi

Perdebatan tentang apakah laut yang terbelah adalah fenomena alam biasa atau mukjizat terus menjadi bahan kajian para ulama dan ilmuwan. Sebagian menyebut bahwa laut surut akibat angin kencang atau pasang surut alami sehingga memungkinkan Bani Israil menyeberang. Namun mayoritas ulama berpendapat bahwa kejadian itu adalah mukjizat yang terjadi atas perintah langsung dari Allah. Dalam Surah Asy-Syuara ayat 63 disebutkan bahwa Allah mewahyukan kepada Musa agar memukul laut dengan tongkatnya hingga air terbelah dan membentuk dinding air di kanan dan kiri. Jika peristiwa itu sekadar alamiah, maka tidak perlu ada tongkat dan wahyu khusus kepada Musa. Peristiwa ini menunjukkan betapa kuasa Allah bisa bekerja melalui cara yang melampaui logika manusia, sekaligus menguatkan keyakinan bahwa mukjizat benar-benar nyata dan menjadi tanda bagi umat yang beriman terhadap kebesaran-Nya.

“Baca juga: Dari Padang Steppe ke Dunia Modern! Kisah Epik Mongolia Sejak Genghis Khan hingga Kini!”

Jalur Eksodus dan Hikmah Pembebasan

Nabi Musa bersama Bani Israil melakukan perjalanan keluar dari Mesir dengan menempuh rute yang tidak lazim. Mereka tidak mengambil jalur pantai Laut Tengah yang lebih dekat ke Sinai melainkan bergerak ke arah tenggara melewati Laut Merah. Jalur ini dipilih atas perintah Allah agar Musa dan umatnya terhindar dari kejaran Firaun. Dalam perjalanan itu mereka akhirnya terhenti di tepi laut dan di sanalah mukjizat besar terjadi. Laut yang semula menjadi penghalang berubah menjadi jalan keselamatan. Firaun yang sombong tetap mengejar dan akhirnya binasa di tengah laut. Peristiwa ini menjadi simbol bahwa kesombongan manusia tak akan pernah mampu menandingi kehendak Allah. Pembelahan laut bukan hanya penyelamatan fisik tetapi juga pembebasan spiritual dari belenggu tirani dan ketakutan yang selama ini menekan Bani Israil di bawah kekuasaan Firaun yang zalim.

“Simak juga: Resmi Menikah! Kim Ga-eun dan Yoon Sun-woo Bikin Publik Heboh dengan Upacara yang Super Romantis!”

Bukti Kebesaran Allah dan Pelajaran Iman

Peristiwa Nabi Musa membelah laut menjadi bukti nyata akan kebesaran dan kekuasaan Allah yang tidak terbatas. Firaun dan bala tentaranya tenggelam sementara tubuh Firaun diselamatkan agar menjadi pelajaran bagi generasi setelahnya. Hal ini dijelaskan dalam Surah Yunus ayat 92 yang menyebut bahwa jasad Firaun diselamatkan agar menjadi tanda bagi umat manusia. Mumi yang ditemukan di Mesir diyakini sebagian ulama sebagai bukti sejarah yang memperkuat kisah Alquran. Peristiwa ini mengajarkan umat manusia agar tidak sombong terhadap kekuasaan dan harta duniawi. Allah mampu mengubah laut yang luas menjadi jalan keselamatan dan sekaligus kuburan bagi kaum yang durhaka. Kisah ini juga mengingatkan bahwa mukjizat tidak hanya terjadi pada masa lalu, tetapi tanda-tanda kebesaran Allah selalu hadir bagi mereka yang mau berpikir dan bersyukur.