Teori Konspirasi – Film Hereditary (2018) bukan hanya dikenal sebagai salah satu film horor paling mengganggu dalam satu dekade terakhir. Akan tetapi juga menyisakan pertanyaan besar di kalangan penontonnya. Apakah film ini sekadar fiksi, atau ada unsur nyata dari okultisme yang coba diangkat? Terutama karena banyak simbol dan ritual dalam film yang merujuk pada sosok Paimon, salah satu “raja neraka” dalam tradisi demonologi. Disutradarai oleh Ari Aster, Hereditary mengguncang penonton bukan hanya dengan horor visual, tetapi juga dengan narasi yang dalam, kelam, dan penuh simbolisme okultis.
Siapa Itu Paimon?
Dalam literatur demonologi kuno, khususnya The Lesser Key of Solomon (Lemegeton). Paimon adalah salah satu dari delapan raja neraka yang sangat kuat. Ia digambarkan sebagai sosok laki-laki dengan wajah wanita, menunggang unta, dan diiringi musik serta pasukan roh. Paimon disebut mampu memberikan pengetahuan rahasia, kekuatan atas roh, hingga pengaruh atas manusia.
Simbolisme Paimon dalam Hereditary
Film Hereditary (2018) perlahan menyingkap jalinan kisah keluarga Graham yang dikutuk oleh warisan okultisme dari nenek mereka, Ellen, yang ternyata merupakan pemimpin sekte penyembah Paimon. Simbol aneh yang sering muncul dalam film. Mulai dari kalung, di dinding, hingga di buku ritual. Dan ternyata identik dengan segil resmi Paimon seperti yang tercantum dalam literatur grimoires kuno.
Dalam cerita, tubuh manusia digunakan sebagai wadah bagi roh Paimon. Ini selaras dengan kepercayaan dalam okultisme bahwa roh kuat seperti Paimon membutuhkan tubuh fisik untuk bisa beroperasi di dunia nyata. Banyak adegan yang menunjukkan adanya sekte tersembunyi yang menyembah Paimon secara ritualistik. Mereka adalah bagian dari jaringan yang diwariskan secara turun-temurun, dan ini ditunjukkan secara perlahan dan menyeramkan sepanjang film. Beberapa percakapan dan simbol di film menyinggung hal-hal nyata dari demonologi klasik, menandakan bahwa riset simbolisme dalam film ini tidak main-main.
Media Penyebaran atau Sekadar Fiksi?
Pertanyaan besarnya: apakah Hereditary (2018) memang diniatkan sebagai media penyebaran simbolisme Paimon, atau hanya menggunakan elemen tersebut sebagai alat naratif untuk menciptakan atmosfer horor yang mendalam? Beberapa pendapat menyatakan bahwa Film ini bukan bentuk glorifikasi okultisme, melainkan eksplorasi psikologis dan simbolis atas trauma, warisan keluarga, dan kehilangan yang dikemas dalam bingkai horor supranatural. Namun, penggunaan simbol dan nama Paimon secara spesifik, serta penggambaran ritual yang terbilang otentik, membuat sebagian penonton merasa bahwa film ini “terlalu dalam” untuk sekadar hiburan.
Hereditary (2018) adalah horor psikologis dan supranatural yang sangat kuat secara teknis dan simbolis. Apakah film ini menjadi sarana penyebaran simbolisme Paimon? Itu tergantung bagaimana kita memaknainya. Yang jelas, film ini berhasil membangkitkan diskusi serius tentang batas antara fiksi dan kenyataan dalam media, dan memperlihatkan bagaimana simbol kuno bisa diangkat kembali ke budaya populer dalam kemasan modern yang memikat dan mencekam.
SImak Juga: “Tokoh Dunia dan Mengenal Zippo yang Paling Setia Pakai Korek Ikonik Ini Sejak Dekade Lalu!“


